CATATAN KAKI – Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu menyelenggarakan Peringatan Hari Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah di Aula Andi Kambo, Kompleks Perkantoran Bupati Luwu, Jumat (24/1/2025). Acara yang dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh agama, dan masyarakat ini berlangsung khidmat dan penuh hikmah. Penjabat Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si, menjadi sorotan utama saat menyampaikan sambutan yang penuh rasa syukur dan permohonan maaf menjelang berakhirnya masa jabatannya.
Dalam sambutannya, Muh. Saleh menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh masyarakat Kabupaten Luwu atas dukungan dan sambutan hangat selama 11 bulan lebih ia menjalankan tugas sebagai Penjabat Bupati. “Pada momen ini, ijinkan saya bersama keluarga menyampaikan ucapan terima kasih atas penyambutan yang luar biasa dari masyarakat Kabupaten Luwu serta dukungan selama 11 bulan lebih saya mengisi kekosongan pemerintahan dalam masa transisi,” ujarnya.
Muh. Saleh juga mengungkapkan bahwa masa jabatannya akan segera berakhir menyusul pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Luwu terpilih pada 6 Februari 2025. “Inilah perjalanan hidup sebagai umat Rasulullah yang diberi amanah oleh pemerintah untuk melaksanakan tugas. Alhamdulillah, amanah sudah kami jalankan. Insya Allah, penilaian dan dedikasi ini saya serahkan kepada masyarakat Kabupaten Luwu. Mudah-mudahan Luwu menjadi kabupaten inspirasi bagi kita semua, tempat yang nyaman, menyejukkan hati, dan tetap menjalin silaturahmi dengan baik,” lanjutnya.
Sebagai manusia biasa, Muh. Saleh mengakui bahwa dirinya tidak luput dari kekurangan dalam menjalankan tugas. “Kami bukanlah orang yang sempurna. Kami memiliki kekurangan. Melalui kesempatan ini, saya bersama keluarga mohon maaf bilamana dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ada hal yang kurang berkenan. Mari kita bersama-sama mendukung pemimpin yang menjadi pilihan masyarakat Kabupaten Luwu,” tutupnya.
Acara peringatan Isra Mi’raj juga diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh Kepala Tata Usaha Kemenag Luwu, H. Sukardi Yusuf. Dalam ceramahnya, Sukardi mengajak jamaah untuk mengambil hikmah dari kisah inspiratif Nabi Sulaiman AS. “Nabi Sulaiman AS adalah nabi yang kaya raya, memiliki mukjizat yang bisa memerintahkan angin, memahami bahasa binatang, namun di setiap penghujung malam, beliau selalu meminta kepada Allah untuk diajari selalu bersyukur atas karunia-Nya,” ujarnya.
Sukardi menekankan bahwa kisah Nabi Sulaiman AS mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bersyukur dan mendahulukan ibadah di atas segala urusan dunia. “Apapun jabatan kita, berapapun harta kita, jika sudah adzan di masjid, maka tinggalkan segala urusan dunia untuk memenuhi panggilan Allah SWT menunaikan shalat berjamaah,” pesannya.
Isra Mi’raj merupakan peristiwa agung dalam sejarah Islam, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra) dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha (Mi’raj) dalam waktu satu malam. Peristiwa ini menjadi momen penting karena pada saat itulah Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu sehari semalam.
Sukardi juga mengisahkan tentang keagungan Malaikat Jibril AS, yang diciptakan Allah SWT dengan enam ratus sayap dan rupa yang sempurna. “Malaikat Jibril AS shalat dua rakaat sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT, di mana setiap rakaatnya dilakukan selama dua puluh ribu tahun. Namun, Allah SWT berfirman bahwa shalat umat Nabi Muhammad SAW, meskipun lemah dan singkat, lebih Dia sukai karena dilakukan berdasarkan perintah-Nya,” jelasnya.
Peringatan Hari Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Luwu tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga pengingat akan pentingnya kepemimpinan yang penuh tanggung jawab dan keteladanan. Melalui acara ini, masyarakat diajak untuk senantiasa meneladani sikap syukur, rendah hati, dan komitmen dalam menjalankan ibadah, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para nabi lainnya.(*)