Luwu, 13 Januari 2025 – Pemerintah Kabupaten Luwu, melalui Badan Pendapatan Daerah, bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan, menyelenggarakan acara akselerasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Aula Kantor Bappelitbangda, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, pada Senin (13/1/2025).
Selain itu, Bank Indonesia turut memberikan edukasi terkait Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah, yang meliputi ciri-ciri keaslian uang rupiah, serta sosialisasi QRIS dan Perlindungan Konsumen.
Penjabat Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si, secara resmi membuka acara ini dan menyampaikan terima kasih kepada Tim BI Provinsi Sulawesi Selatan atas kehadirannya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu, saya ucapkan selamat datang dan terima kasih. Edukasi ini sangat penting, terutama mengingat kegelisahan masyarakat akibat ditemukannya sindikat peredaran uang palsu di Makassar,” ujar Muh. Saleh. Dia berharap, melalui edukasi ini, masyarakat Kabupaten Luwu dapat lebih memahami cara mengenali keaslian uang rupiah dan membedakannya dari uang palsu.
Untuk meningkatkan keamanan transaksi dan menghindari maraknya peredaran uang palsu, Muh. Saleh menyarankan masyarakat, terutama para pengusaha dan pedagang, untuk beralih ke transaksi non-tunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
“Dengan menggunakan metode ini, kita dapat menghindari peredaran uang palsu dan membuat transaksi antara pembeli dan penjual lebih aman,” tutupnya.
Deputi Direktur Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Edy Kristianto, menyatakan bahwa kunjungannya bersama tim ke Kabupaten Luwu bertujuan untuk mengedukasi sekaligus memberikan semangat kepada masyarakat Luwu agar kembali bertransaksi secara digital.
“Dalam tiga tahun terakhir, Luwu selalu masuk tiga besar dalam Championship TP2DD. Pada tahun 2022, Luwu meraih gelar Kabupaten Terbaik 1 Wilayah Kawasan Indonesia Timur, pada tahun 2023 Terbaik 3 Wilayah Sulawesi, dan pada tahun 2024 juara 3 Wilayah Sulawesi. Kami hadir di sini untuk membangkitkan kembali semangat digitalisasi di Kabupaten Luwu,” kata Edy Kristianto.
Championship TP2DD adalah lomba yang bertujuan untuk mengukur implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan sebagai bentuk apresiasi kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang telah sukses menjalankan elektronifikasi transaksi daerah.
Sementara itu, terkait edukasi ciri-ciri keaslian uang rupiah, Temi Alriady, seorang asisten, menjelaskan konsep dasar desain uang rupiah. Desain uang tetap mempertahankan gambar Pahlawan Nasional di bagian depan dan tema Kebudayaan Indonesia (gambar tarian, pemandangan alam, dan flora). Pada bagian belakang, desain diperkuat dengan ketajaman gambar yang lebih baik.
“Untuk memeriksa keaslian uang kertas, lakukan metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang,” jelasnya.(*)