Daerah  

Dinas Pariwisata Luwu Hadirkan Festival Budaya Siap Meriahkan HUT RI ke-79 dengan Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Kepala Dinas Parawisata Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Afif Hamka. (Foto/Dok. Tribunluwu.com)

Luwu, 1 Agustus 2024 – Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu siap menggelar Festival Budaya Luwu di Bulan Merdeka, sebuah acara yang menggabungkan tradisi dan modernitas dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Festival yang akan berlangsung selama sembilan hari, mulai dari 5 hingga 14 Agustus 2024, ini mengusung tema “Warna-warni Rakyat Merdeka dan Berbudaya”.

Kepala Dinas Parawisata Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan Afif Hamka. (Foto/Dok. Tribunluwu.com)

Afif Hamka, Kepala Dinas Pariwisata Luwu, menjelaskan bahwa tema ini dipilih untuk menyoroti keberagaman budaya yang ada di Luwu. “Setiap rakyat merdeka punya budayanya sendiri. Karena egois kalau kita ambil satu warna saja. Dalam arti satu segmen. Makanya kita menggabungkan antara tradisional dan modern dalam item acara,” ujar Afif saat ditemui pada Kamis (1/8/2024).

Festival ini akan dimeriahkan oleh berbagai perlombaan yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta siswa-siswi SD dan SMP. Salah satu acara yang menarik perhatian adalah lomba bertutur dwi bahasa untuk siswa SD, yang bertujuan melestarikan pappaseng (pesan) leluhur sejak usia dini.

“Lomba bertutur akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bahasa daerah setempat. Kenapa bahasa daerah setempat, tidak boleh saya paksakan anak-anak SD dari Larompong menggunakan bahasa Tae karena rata-rata penutur mereka di sana bersinggungan dengan Wajo,” jelas Afif.

Untuk siswa SMP, festival ini menghadirkan lomba pembuatan video edukasi tata krama atau dalam bahasa daerah dikenal dengan Mappatabe. Selain itu, segmen orang dewasa antar kecamatan akan berkompetisi dalam lomba Ma’Balendo, kesenian khas Luwu yang biasa ditampilkan usai panen padi.

Tak hanya berfokus pada budaya tradisional, festival ini juga mencampurkan elemen kesenian modern seperti lomba nyanyi solo antar OPD, aparat kelurahan, desa, serta kepala sekolah dan kepala Puskesmas se Kabupaten Luwu. “Ini ada 4 segmen yang mau di audisi. Masing-masing kategori keluar sampai 10-12 besar. Khusus kepala sekolah karena banyak jadi 20 besar. Inilah hasil audisi baru kita buatkan lagi semifinal. Jadi nanti di setiap segmen akan keluar 3 besar dan akan terkumpul 12 besar,” beber Afif.

Para pemenang lomba nyanyi nantinya akan tampil dalam Pentas Rakyat Merdeka yang berpusat di depan Kantor Dinas Pariwisata Luwu. “Mereka nantinya yang akan dinilai di Pentas Rakyat Merdeka. Jadi acaranya akan berpusat di Kantor Dinas Pariwisata sebagai panggung,” tandas Afif.

Selain serangkaian perlombaan, festival ini akan diisi dengan prosesi adat seperti ritual Mattompang besi dan pembuatan benda pusaka yang akan menghadirkan panre besi (pandai besi). “Inshallah puncak acara Mattompang besi itu 7-8 Agustus. Selain itu akan ada panre besi perempuan yang akan datang. Makanya saya akan buatkan tempat seperti rumah. Karena tidak sembarang pelaksanaan pembuatan benda pusaka ini. Karena sesungguhnya kita dibentangan ini kita punya panre yang andal. Termasuk Panre Amri yang ada di Babang, Kecamatan Larompong Selatan,” ungkap Afif.

Puncak acara akan diramaikan oleh kirab bendera dan pusaka yang dirangkaikan dengan karnaval, sesuatu yang belum pernah dilakukan di Luwu sebelumnya. “Modelnya itu adalah marching band dulu jalan dari Lapangan Opu Dg Risadju. Kemudian panji Luwu juga akan dibawa. Karena orang Kota Belopa, tidak pernah tau oh ini bendera khususnya Belopa khusus sebagai ibukota kecamatan. Yang 25 Desember ditanda tangani Presiden RI,” katanya.

Benda pusaka yang telah dibuat akan disimpan di bawah monumen keris yang berada tepat di atas Kantor Dinas Pariwisata Luwu. “Di belakang itu nanti akan ada benda pusaka. Ada salah satu keris yang sudah di tompang. Nanti akan ditaruh di bawah monumen keris yang ada di Kantor Dinas Pariwisata. Tapi orang boleh lihat saja. Nanti baru boleh dihunus setiap hari jadi Luwu pi. Jadi kalau mau lihat, datang ke monumen,” tandasnya.

Berikut susunan acara Festival Budaya Kabupaten Luwu di Bulan Merdeka:

  1. Lomba bertutur dwi bahasa antar siswa SD: 6-7 Agustus 2024
  2. Lomba pembuatan video edukasi tata krama (mappatabe) tingkat SMP: 1-10 Agustus 2024
  3. Pameran benda pusaka: 7-8 Agustus 2024
  4. Ritual mattompang besi: 8 Agustus 2024
  5. Ritual proses pembuatan benda pusaka: 8 Agustus 2024
  6. Lomba tari kreasi antar sanggar seni se Kabupaten Luwu: 8 Agustus 2024
  7. Lomba menyanyi solo lagu daerah dan lagu perjuangan: 9-10 Agustus 2024
  8. Lomba nyanyi duet antar Kepala OPD Luwu: 12 Agustus 2024
  9. Lomba Ma’Balendo antar kecamatan: 10-11 Agustus 2024
  10. Kirab bendera, pusaka dan karnaval: 12 Agustus 2024
  11. Pentas seni budaya dan konser rakyat: 14 Agustus 2024

Festival Budaya Luwu di Bulan Merdeka ini diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya mempertahankan dan memperkenalkan budaya lokal, tetapi juga sebagai sarana hiburan dan edukasi bagi masyarakat Luwu.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *