Takalar, 4 Mei 2024 – Suasana haru menyelimuti Kafilah Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Luwu yang baru tiba di Kabupaten Takalar untuk mengikuti ajang MTQ Ke XXXIII Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Mereka harus menghadapi kenyataan pahit bahwa keluarga mereka di kampung halaman sedang dilanda bencana banjir dan tanah longsor.
Curah hujan yang tinggi sejak Jumat (3/5/2024) menyebabkan sejumlah kecamatan di Kabupaten Luwu mengalami banjir dan tanah longsor. Sebagai respon cepat, Penjabat (Pj) Bupati Luwu, Drs. H. Muh. Saleh, M.Si, menetapkan status tanggap darurat bencana selama 30 hari, terhitung dari 3 Mei hingga 1 Juni 2024.
Kabar Duka dari Kampung Halaman
Bencana tersebut mempengaruhi sejumlah kecamatan, termasuk Kecamatan Latimojong, Bastem, Bastem Utara, dan Bajo Barat yang dilanda tanah longsor. Sementara itu, banjir melanda Kecamatan Suli, Suli Barat, Bupon, Larompong, Bajo, Bajo Barat, Ponrang, Ponrang Selatan, Kamanre, Belopa, Belopa Utara, dan Larompong Selatan. Tak pelak, keluarga dari beberapa peserta MTQ pun terkena dampak.
Andi Rahmayanti, seorang peserta cabang lomba cacat netra (Canet) putri, mendapat kabar memilukan dari keluarganya. “Informasi dari bapak, rumah saya hampir hanyut karena terletak di bantaran sungai desa Cakkeawo Kecamatan Suli,” ungkapnya dengan nada sedih. Meskipun hatinya terpaut pada keluarga yang terkena musibah, Rahmayanti tetap bertekad untuk menyelesaikan kompetisinya.
Keteguhan Hati di Tengah Cobaan
Syathir Almannan, peserta cabang lomba MSQ Putra, yang tinggal di Kelurahan Suli, serta Anna Syifa, Zakurah Yasir, dan Annisa Nurfadilah yang juga berasal dari wilayah terdampak, turut merasakan kesedihan serupa. Mereka tetap berkomitmen untuk berkompetisi meski dengan hati yang diliputi kecemasan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu, H. Nurul Haq, atas instruksi Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, harus segera kembali ke Kabupaten Luwu untuk memantau kondisi terkini aset Kementerian yang terdampak bencana.
Komitmen dan Solidaritas
Para official dan pelatih Kafilah MTQ Luwu juga tak luput dari dampak bencana ini. Namun, mereka tetap menunjukkan semangat dan komitmen tinggi untuk mendampingi peserta hingga akhir lomba. “Meski kami berada jauh dari keluarga dan kampung halaman yang tengah dilanda musibah, kami berusaha tetap fokus untuk mendukung peserta hingga kompetisi selesai,” ujar salah satu official.
Situasi ini menguji ketangguhan dan solidaritas seluruh anggota kafilah. Dengan tekad yang kuat, mereka berharap dapat membawa pulang prestasi sambil terus mendoakan keselamatan keluarga dan kerabat di Luwu. Dukungan dari seluruh masyarakat Sulawesi Selatan diharapkan dapat meringankan beban mereka yang terdampak bencana.
Aksi Cepat Tanggap Darurat
Sementara itu, pemerintah Kabupaten Luwu terus melakukan upaya tanggap darurat. “Seluruh aparat pemerintah daerah diinstruksikan untuk siap siaga dan membantu penanganan bencana di lokasi masing-masing,” tegas Pj. Bupati Muh. Saleh. Masyarakat yang membutuhkan informasi dan bantuan dapat menghubungi call center BPBD Kabupaten Luwu di nomor 081242040888.
Perjuangan kafilah MTQ Kabupaten Luwu di Takalar tidak hanya untuk meraih prestasi, tetapi juga sebagai simbol ketahanan dan solidaritas di tengah cobaan. Semoga dengan doa dan dukungan bersama, mereka dapat memberikan yang terbaik dan kembali ke rumah dengan selamat.