Pj. Gubernur Sulsel Kunjungi Suli: Komitmen Tanggap Bencana dan Solusi Jangka Panjang

Foto/Dok. Fajar.co.id

Luwu, 14 April 2024 – Dalam langkah nyata menghadapi tantangan bencana, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, melakukan kunjungan ke Lingkungan Suli Kota, Kelurahan Suli, Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu. Wilayah ini sering dilanda banjir, dan kunjungan Bahtiar Baharuddin menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.

Selama kunjungan tersebut, Bahtiar Baharuddin menyerahkan bantuan langsung kepada warga yang terdampak banjir. Rosnawati, salah satu warga Suli, menyatakan, “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban kami sebagai warga Suli, mengingat banjir telah enam kali melanda daerah kami.”

Bahtiar Baharuddin memahami betul permasalahan yang dihadapi warga. “Saya tahu Suli baru-baru ini terkena banjir. Saya ingin melihat langsung apa yang bisa kita lakukan untuk warga kita di Suli. Banjir ini tampaknya menjadi masalah tahunan, dan kita harus mencari solusi jangka panjang agar masalah ini tidak berulang dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun,” kata Bahtiar.

Pemerintah provinsi, di bawah kepemimpinan Bahtiar Baharuddin, menekankan pentingnya membangun kesadaran kolektif tentang lingkungan dan mendukung program-program berkelanjutan. Dalam kunjungan ini, dilakukan penanaman pohon sukun di pinggiran sungai sebagai upaya mengurangi risiko banjir di masa depan dan meningkatkan kualitas hidup warga Suli.

Bencana banjir sebelumnya melanda Kabupaten Luwu pada Minggu, 7 April 2024, yang menggenangi Kelurahan Lindajang dan Desa Buntu Barana di Kecamatan Suli Barat, serta Kelurahan Suli di Kecamatan Suli. Banjir ini merendam ratusan rumah dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 50 cm. Meskipun tidak ada korban jiwa, 500 rumah warga terdampak banjir.

Bahtiar menjelaskan bahwa banjir ini diakibatkan oleh intensitas hujan yang lebat dan kurangnya pohon atau hutan untuk menyerap atau menahan air. “Saya prihatin dengan kerusakan hutan dan alam yang hampir merata di seluruh daerah. Akibatnya, sumber air bersih juga berkurang karena hilangnya tanaman atau pohon serapan air tinggi,” ungkapnya.

Penjabat Gubernur Sulsel menekankan pentingnya memasukkan upaya penanggulangan banjir ke dalam Musrenbang dan menjadikannya program prioritas semua daerah bersama Pemprov. “Kita semua harus bekerja sama. Termasuk menggerakkan partisipasi masyarakat dan swasta,” pesan Bahtiar.

Kunjungan ini bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah provinsi dalam mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut. Penanaman pohon sukun diharapkan menjadi langkah awal untuk mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *